No Uji | T. Injeksi | Waktu | Konusmsi BB (cc) | Rata Rata (cc/min) |
1 | 150 Atm | 1 | 3 | 3.33 |
2 | 1 | 3 | ||
3 | 1 | 4 | ||
4 | 130 Atm | 1 | 7 | 6.833 |
5 | 1 | 7.5 | ||
6 | 1 | 6 | ||
7 | 170 Atm | 1 | 6 | 5 |
8 | 1 | 4 | ||
9 | 1 | 5 |
Catatan :
- Unit Praktik : Diesel 1 Silinder, Kubota Seri RD65
- Tekanan Injeksi Spesifikasi = 170 Atm
- Kondisi Mesin : Standar Pabrikan (Normal)
- Lokasi Uji : Bengkel Otomotif FT UNY
Tekanan injeksi merupakan besarnya tekanan yang diperlukan untuk mengabutkan bahan bakar sehingga terdapat hubungan antara besarnya tekanan pengabutan dengan kondisi kabutan bahan bakar yang dihasilkan, semakin tinggi tekanan pengabutan akan semakin halus kondisi kabutan bahan bakar atau semakin kecil butiran kabutan bahan bakar. apabila kondisi diatas Anda perhatikan dalam proses penyetelan tekanan injeksi maka akan terlihat perbedaannya, semakin tinggi tekanan injeksi maka akan semakin kecil butiran bahan bakar dan juga semakin pendek jangkauannya dari injektor. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin baik fungsi atomisasi maka akan semakin pendek jarak penetrasinya.
Selanjutnya, kondisi kabutan tersebut harus disesuaikan dengan besarnya tekanan kompresi sebuah mesin diesel. artinya setiap motor diesel memerlukan tekanan injeksi yang berbeda-beda untuk mencapai kondisi terbaiknya yang dikenal dengan spesifikasi tekanan injeksi.
Dari hasil penelitian dapat diambil data bahwa konsumsi bahan bakar paling rendah atau irit adalah ketika tekanan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi dan ketika tekanan bahan bakar dinaikkan atau diturunkan maka konsumsi bahan bakar akan naik. Mengapa demikian?
Tekanan Bahan Bakar Tinggi
Atomisasi baik namun penetrasi buruk, akibatnya bahan bakar akan terkumpul pada suatu titik (dekat injektor saja) atau tidak tersebar secara merata yang mengakibatkan bahan bakar tidak mampu terbakar habis karena kosentrasi BB disetiap bagian ruang didalam silinder tidak sama dan akan mengakibatkan pembakaran tidak maksimal / efisiensi turun. hal ini mengakibatkan konsumsi bahan bakar naik.
Tekanan Bahan Bakar Rendah
Fungsi penetrasi baik namun fungsi atomisasi buruk, akibatnya butiran bahan bakar menjadi besar besar meskipun dapat terdistribusi merata. butiran bahan bakar yang besar-besar mengakibatkan bahan bakar lebih sulit dibakar sehingga pembakaran yang optimal tidak dapat dicapai / efisiensi turun dan konsumsi bahan bakar naik.
Kesimpulan
Konsumsi bahan bakar akan naik jika tekanan injeksi tidak sesuai dengan spesifikasi. Hal ini disebabkan karena keseimbangan antara fungsi atomisasi dan penetrasi tidak tercapai yang pada akhirnya menyebabkan bahan bakar terkumpul pada satu titik jika tekanannya di atas nilai spesifikasi atau butiran bahan bakarnya terlalu besar saat tekanan injeksinya di bawah nilai spesifikasi sehingga bahan bakar sulit terbakar