Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Apakabar hari ini? Baik baik kan ? Alhamdulillah 🙂 Hari ini kita mau membahas tentang mengajarkan agama pada anak khususnya anak usia dini 🙂 Agak berat ini, karena kita belum berkeluarga apa lagi punya anak.hehe. Tapi kita belajar semoga saat kita udah di kasih tanggung jawab memiliki anak dapat mengajarkan agama dengan baik pada anak kita kelak 🙂
Sebelumnya. . . .Seorang muslim menikah karena dua tujuan. Benar kan? Pertama untuk menjaga diri. Ke dua untuk mendapatkan keturunan. 🙂 Rasulullah bersabda yang artinya:
Apabila seorang manusia telah meninggal dunia maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara, yakni amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan abak sholeh yang mau mendoakannya. HR. Muslim dari Abu Hurairah
Oleh karena itu orang menikah berniat untuk memperoleh anak saleh yang mau mendoakan kedua orangtuanya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
Orang yang meninggal dunia akan di angkat derajatnya? Ada yang bertanya, siapakah yang di angkat ? Dikatakan,’anakmu yang memohonkan ampun untukmu. HR.Bukhari
Dan Allah berfirman dalam Qs. Al Isra : 62 yang artinya :
Dia (iblis) berkata, terangkan kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya engkau memberi tangguh kepada ku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya kecuali sebagian kecil
Nah kita sebagai orang tua harus bisa memberikan pembelajaran agama pada anak baik di rumah maupun di sekolahan loh? Banyak cara yang dapat orang tua lakukan :
Memberikan keteladanan
Kita sebagai orang tua harus bisa memberikan teladan bagi anak anaknya, memberikan contoh yang baik.
Orang tua adalah icon pertama yang di tiru anak. Karena orang tua selalu ada di lingkungan anak dan anak merupakan peniru yang ulung, apa pun yang dilakukan orang tua pasti juga di tirukan anak. Jadi orang tua harus nemberikan teladan atau contoh yang baik bagi anak.
Mengajarkan Dzikir
Ajari anak agar selalu berzikir. . Tentu saja orang tua harus mengawalinya lebih dulu. Seperti saat melihat keindahan alam yang luar biasa maka nengucapkan “Subehanallah”, saat mendapatkan kebahagiaaan mengucapkan syukur “Alhamdulillah” saat di timpa musibah mengucapkan “Astagfirullah” . Ini salah satu contoh mengajari anak berzikir. Karena dengan berzikir membuat kita mengingat Allah sang kholiq yang menciptakan kita. Dan membantu anak mengenal sang pencipta dan memahaminya.
Membacakan kisah dan perjalanan para Nabi
Anak sangat suka mendengar cerita. Kisah kisah Nabi dan Rosul, Para Sahabat itu juga termasuk memberikan pengetahuan agama kepada anak. Dari kisah kisah tersebut banyak hikmah yang dapat di ambil. Dengan pembawaan cerita yang menarik anak akan merindukan sosok Nabi dan Rosul sang superhero Islam 🙂
Mengajarkan Al Quran
Kenapa Al quran? Kan anak anak belum bisa baca Al quran? Mungkin ada yang bertanya demikian. Jawabannya….
Karena Al quran adalah kitap suci umat Islam dan Al quran adalah pedoman bagi seluruh makhluk di bumi Allah.
Jadi pembelajaran apapun tidak bisa lepas dari Al quran. Mengajarkan Al quran pada anak usia dini tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Pertama dengarkan bacaan Al quran pada anak. Sehingga anak terbiasa mendengarkan Al quran. Orang tua harus ambil peran juga. Ajak anak mengaji bersama kalau belum bisa membaca biarkan orang tua yang membaca dan anak menyimak. Kenalkan anak huruf huruf ijaiyah untuk permulaan dan mengajari anak iqro. Tentu dengan metode pembelajaran yang menarik anak akan semakin mudah memahaminya.
Ajarkan Tata Cara Ibadah
Kita sebagai umat islam tak hanya berkedok nama Islam saja. Banyak ibadah ibadah yang harus di laksanakan. Dan bagaimana mengajarkan ibadah kepada anak.
Ajarkan Sholat
Bapak ibu ajak anak sholat berjamaah baik di rumah ataupun di masjid. Jangan marahi anak ya? Saat anak berlari larian saat sedang sholat di masjid. Tapi beri penjelasan ke anak. Untuk apa sholat? Fungsinya? Manfaatnya? Dan sebagainya agar anak faham. Ajari bagaimana wudlu, gerakan sholat, dan bacaannya.
Ajarkan Puasa
Saat bulan Ramadhan ajari anak berpuasa. .banyak manfaat dari puasa itu sendiri bagi anak. Seperti, mengajari anak bersabar, jujur, bangun pagi dan sebagainya. Anak tidak harus di ajak puasa sehari penuh juga loh?? Mungkin puasa dari sahur sampai jam 9 atau kalau anak sudah mampu sampai setengah hari 🙂 Mengajari anak puasa pasti ada tantangannya. Seperti anak susah bangun sahur dsb. Siapkan menu masakan yang di sukai anak saat sahur dan berbuka agar anak bersemangat. . . Dan masih banyak lagi pembelajaran yang bisa di terapkan di rumah 🙂
Dari semua penjelasan tadi semoga bermanfaat 🙂 🙂 🙂 Mohon maaf apa bila masih banyak kekurangan saat penulisan. . Terima kasih. . Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
terimakasih artikelnya bagus
sama2 gan.