Fullday, kata yang mungkin tidak asing lagi bagi kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris Fullday berasal dari dua kata full yang artinya penuh, dan day artinya hari, sedangkan school berarti sekolah. Fullday school adalah sekolah sepanjang hari atau kegiatan sekolah yang dilakukan satu hari penuh, dari pagi hari sampai sore hari, kisaran pukul 07.00 – 16.00.
Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan dengan upaya pemberian rangsangan pendidikan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan fullday school pada lembaga pendidikan anak adalah kegiatan yang dilakukan dari pagi sampai sore yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. Lembaga anak usia dini itu sendiri dibagai ke dalam tiga kategori : Formal, Non Formal, dan Informal.
Pendidikan Formal meliputi : Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), dan lembaga sederajat. Pendidikan Non Formal meliputi : Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan Paud Sejenis (SPS). Sedangkan Pendidikan PAUD In Formal meliputi pedidikan keluarga.
Apa saja kegiatan anak selama fullday ? Anak belajar seharian? Anak bermain seharian? mungkin itu lah pertanyaan yang muncul dari kita yang belum tahu seperti apa fullday school di lembaga pendidikan anak usia dini.
Sebenarnya kegiatan di Fullday school hampir sama dengan kegiatan sekolah paud reguler. Anak mengikuti kegiatan belajar mengajar dari pagi sampai siang hari (pukul 08.00 – 11.00 ), setelah itu anak lebih banyak ekstrakurikuler.
Berikut contoh susunan kegiatan pada fullday school pada pendidikan anak usia dini :
07.00 – 08.00 : Anak berangkat sekolah, Iqro untuk yang sudah hadir di sekolahan
08.00 – 08.15 : Agenda Pagi ( Senam dan kegiatan motorik kasar)
08.16 – 08.30 : Do’a sebelum belajar, hafalan surat surat pendek, asmaul husna, do’a kedua orang tua, sholawatan
08.31 – 10.00 : Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
10.01 – 10.20 : Sholat Dhuha
10.21 – 10.30 : Snack Time / Makan
10.31 – 10. 45 : istirahat
10.46 – 11.00 : Do’a penutup dan pulang untuk anak regular
11.01 – 11.30 : Istirahat (anak dapat bermain bebas diluar)
11.31 – 11. 50 : sholat Dhuhur
11. 51 – 12. 10 : Makan Siang
12.11 – 13.00 : Kegiatan Halfday (mewarnai, bercerita, membuat kerajinan, dsb)
13.01 – 15.00 : Tidur siang
15.01 – 15.15 : Mandi Sore
15.16 – 15.30 : Makan Sore
15.31 – 16.00 : Kegiatan kreatifitas anak sambil menunggu di jemput
Itu salah satu contoh kegiatan fullday school di lembaga pendidikan anak usia dini. Sudah tahu kan? jadi anak tetap bermain dan belajar meski seharian di sekolah. Kebanyakan kenapa wali murid memilihkan buah hatinya ke sekolah fullday school dengan beberapa alasan : orang tua sibuk kerja, atau bisa jadi karena orang tua lebih mempercayakan guru untuk mendidik anaknya.
Kalau dilihat secara sekilas fullday school ini hampir menyerupai Tempat Penitipan Anak (TPA), hanya saja dalam sistem fullday school anak lebih banyak kegiatan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya.
Semoga bermanfaat
sekolah TK yang menerapkan sistem seperti fullday school begini di area jakarta selatan ada ga ya? mohon info ya dong min….makasih