Kisah Nabi Adam dan Hawa yang diKeluarkan dari Surga akibat Bujuk Rayu Iblis

Sesudahnya Hawa (istri Nabi Adam lahir), lantas Allah memerintahkan supaya Adam dan Hawa bertempat di Surga, apa saja yang menjadi isinya Surga, nabi Adam dan Hawa diperbolehkan menggunakan segala macam makanan dan minuman, boleh dimakan dan diminum, kecuali hanya satu pohon yang buahnya tidak diperbolehkan di makan yaitu pohon khuldi (pohon tetap), Allah berfirman (Surat Al Baqoroh ayat 35) yang Artinya:

“Kami berfirman: Hai Adam, diamlah oleh kamu dan Isrimu di Surga ini dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon pohon khuldi ini yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim”

Allah berfirman yang Artinya:

“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”  (QS. Thaha 118 – 119)

Di dalam Surga Nabi Adam dan istrinya diberikan kesenangan, kegembiraan, kenikmatan oleh Allah. Segala sesuatu yang dikehendaki dan diinginkan bisa terlaksana, tidak kurang buah-buahan, makanan, minuman, yang lezat serta menyegarkan. Di dalam Surga tidak panas dan tidak dingin, hawanya terasa nikmat dalam badan, kedua mata tidak merasa jemu memandang dalam segala sesuatu pandangan yang berada di dalam Surga, hidupnya Nabi Adam dalam Surga bebas dari segala sesuatu yang menyusahkan, kecuali hanya satu pohon yang buahnya tidak diperbolehkan dimakan yaitu buah khuldi.

Sesungguhnya nikmat Allah yang diberikan kepada Nabi Adam dan istrinya (Hawa) dalam Surga adalah kenikmatan yang memuaskan dan tidak terbatas, maka timbullah rasa hasud (dengki) dalam hatinya Iblis, kemudian dia berusaha bagaimana caranya agar segala nikmat Allah yang diberikan pada Nabi Adam beserta istrinya bisa lenyap dari dirinya, sehingga bisa menghilangkan nikmat secara total (keseluruhan) yaitu bisa mengeluarkan Nabi Adam beserta Hawa dari dalam Surga Allah. Maka lblis berdaya upaya supaya berjumpa (bertemu) dengan Adam dan Hawa dalam Surga, dengan kata-kata yang halus dan manis dengan tipu daya dan bujuk rayu secara halus, sehingga bisa mengambil hati (memikat) hatinya nabi Adam dan Hawa sehingga keduanya berani makan, buah pohon yang dilarang untuk dimakan yaitu buah pohon khuldi.

Dan syetan berkata: Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam Malaikat Surga) (QS Al A ‘araf 20)

Kemudian syetan membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata: Hai Adam maukah aku tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?(QS Thaha 120)

Di waktu setan membujuk rayu kepada Nabi Adam, syetan dengan mengangkat sumpah. Sebagai firman Allah yang Artinya :

Dan dia (syetan) bersumpah kepada keduanya, sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua (QS Al A’araf 21)

Berulang kali iblis menjumpai Nabi Adam beserta hawa membujuk  rayu memberikan belas kasihannya dengan memakai kata-kata yang sopan dan manis dari madu, sehingga terpikatlah hati Nabi Adam sekalian, sehingga hati Adam dan Hawa tidak sadar dan tidak mempunyai ingatan lagi, bahwasanya lblis adalah musuhnya dan dia menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam.

Sebelum itu Allah sudah memberi tahu Nabi Adam AS bahwa sesungguhnya lblis merupakan musuhnya. Karena itu janganlah sampai tertipu oleh bujuk rayunya lblis. Allah berfirman yang Artinya :

Maka kami berkata: Hai Adam sesungguhnya ini (/blis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia sampai mengeluarkan kamu berdua dari Surga yang  menyebabkan
engkau menjadi celaka.(QS Thaha ayat 117)

Tetapi dari pandainya Iblis menggoda sehingga Nabi Adam beserta istrinya mengikuti segala yang dikehendaki Iblis,dan tidak mempunyai ingatan bahwa lblis adalah musuhnya, sehingga berani melanggar larangan Allah SWT. yaitu makan buah pohon khuldi seketika itu kelihatan kemaluannya dan dihilangkan semua nikmat Allah terutama nikmat surga. Nabi Adam beserta istrinya disuruh keluar dari surga dengan keadaan telanjang (tidak pakaian), Allah berfirman yang Artinya:

Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya, auroth – aurothnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada) di surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (QS Thaha 121)

Allah memarahi pada Nabi Adam karena dia melanggar larangan Allah swt, karena itu. Nabi Adam  beserta Hawa merasa menyesal atas perbuatannya yang dilarang oleh Allah SWT yaitu makan buah pohon khuldi, karena menurut perintah Iblis.

Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: Bukankah aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua.(QS Al A’raf 22)

Adam merasa menyesal atas perbuatannya yang terlanjur dilakukan, kemudian ia berthobat pada Allah dan Allah menerima thobatnya Nabi Adam dan Hawa

Keduanya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan iika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rohmat pada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang orang yang merugi (QS Al A’rof ayat 23)

About Giri Wahyu Pambudi

Giri Wahyu Pambudi - Seorang Pemuda Desa yang berkeinginan ikut membangun Indonesia dengan Sedikit Ilmu yang dimiliki SMK N 2 Wonogiri lulus 2015 UNIV Negeri Yogyakarta lulus 2019 2019 - Sekarang Bekerja di SMK Gajah Mungkur 1 Wuryantoro, Wonogiri

Check Also

Kisah Penentangan Abu Lahab dan Istrinya terhadap Ajakan Rasulullah SAW

Abu lahab dan istrinya Ummu Jamil yang bernama asli Arwa menentang ajakan rasulullah SAW. Keduanya …

Tinggalkan Balasan