Dia adalah Qarun bin Yasar bin Qahas sepupu Musa bin Imran bin Qahas. Dia adalah sepupu Nabi Musa. Qarun adalah seorang yang kaya raya dan memiliki gudang harta. Dikatakan bahwa kunci-kunci gerbang pembendaharaannya dibawa oleh empat puluh begal. Namun, dengan harta yang melimpah ruah itu, ia berbuat seenaknya dan menaniaya kaumnya. Kemudian mereka pun menasehatinya dan berkata, “Tidaklah Allah mengisahkan pada kitabnya kecuali…. Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri. Dan carilah (pahala) negeri akherat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagimu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sehingga Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” Lalu Qarun menjawab dengan jawaban yang mengingkari kemurahan Allah yang diberikan kepadanya. “… Seseungguhnya aku diberi (harta dan gudang pembendaharaan itu) , semata-mata karena ilmu yang ada padaku. Seandainya Allah tidak ridha terhadap diriku, tidak ada pengetahuan-Nya terhadap keutamaan yang ada pada diriku, tidaklah Ia memberikannya kepadaku.”
Ia tidak mau kembali dari kesesatannya denga tetap berada dalam keangkuhan dan kesombongannya. Dengan membawa keangkuhan dan kesombongan pula akhirnya Qarun dibenamkan Allah SWT sebagimaana firman-Nya,
“Maka kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi, maka tidak ada baginya suatu golongan punn yan menolongnya terhadap azab Allah dan tidaklah ia termasuk orang-orang yang mendapat pertolongan.” (QS. Al-Qashas, 28 : 81).
Sumber : Muhammad Abu Fajr, Juz ‘Amma Anak Shaleh & Pintar