Makalah Pendidikan Sepanjang Hayat

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses untuk menuju pendewasaan, di mana untuk mewujudan pendidikan yang optimal diperlukan berbagai jenis pendidikan, tidak hanya terpusat pada pendidikan formal saja. Melainkan juga diperlukan pendidikan informal dan nonformal. Karena sejatinya pendidikan itu merupakan suatu proses yang komplek di mana semua komponen merupakan satu kesatuan. Begitu pentingnya pendidikan inilah yang melatarbelakangi penulis dalam menyusun makalah ini.

Dewasa ini perwujudan masyarakat belajar belum ada peningkatan seperti yang diharapkan. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang merata, yang melingkupi semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam upaya ini dibutuhkan pula campur tangan dari masyarakat itu sendiri. Karena tanpa kerjasama masyarakat, perwujudan masyarakat belajar tidak akan tecapai. Karena pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah, melainkan dari kesadaran masyarakat untuk belajar antara lain melalui membaca, internet, pengalaman, dan lain-lain.

Penerapan belajar sepanjang hayat dalam mewujudkan masyarakat belajar sangat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan peningkatan tersebut, harkat dan martabat masyarakat dapat terangkat di mata dunia. Oleh sebab itu, perlu adanya pemerataan pendidikan yang tidak hanya didapat dari sekolah, namun juga dapat terwujud dalam perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

  1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
  2. Apa yang dimaksut dengan Pendidikan Sepanjang Hayat?
  3. Apa tujuan dari pendidikan sepanjang hayat?
  4. Bagaimana peran pendidikan sepanjang hayat?
  5. Apa saja wadah pendidikan sepanjang hayat?

1.3  Tujuan

  1. Mengetahui pengertian pendidikan
  2. Mengetahui pengertian pendidikan sepanjang hayat
  3. Memahami tujuan dari pendidikan sepanjang hayat
  4. Memahami peran pendidikan sepanjang hayat
  5. Mengetahui wadah pendidikan sepanjang hayat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pendidikan

  1. Pengertian pendidikan secara etimologis :

Pendidikan berasal dari kata dasar didik, mendapat imbuhan  pe-an, menjadi kata benda ‘pendidikan’ dan kerja ‘mendidik’

  1. ‘Pendidikan’:pembinaan, pengasuhan, bantuan untuk tumbuh.
  2. Yunani Kuno denganistilah :

‘paedagogiek’: seni menuntun anak.

‘paedagogia’: pergaulan dengan anak-anak.

orang yang menuntun anak adalah ‘paedagog’.

  1. Romawi, dengan istilah educare : mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu lahir.
  2. Jerman, dengan istilah Erziehung, setara denganeducare : membangkitkan kekuatan terpendam, atau mengaktifkan potensi anak.
  3. Inggris dengan istilah education (kata benda) dan educate (kata kerja) : mendidik.
  4. Oxford Learner’s Pocket Dictionary, pendidikan : pelatihan dan pengajaran. Education is training and instruction.
  5. Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan: proses perubahan sikap dan tingkah laku individu/ kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.
  6. Jawa dikenal istilah ‘panggulawentah’ : pengolahan, penjagaan, dan pengasuhan baik fisik maupun kejiwaan anak.
  7. Pengertian pendidikan secara terminologis :
  8. Crow and Crow

Pendidikan adalah proses yang berisi aneka macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi.

  1. Carter V. Good

Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk tingkah laku lainnya yg bernilai di dalam masyarakat dimana ia hidup.

  1. John Dewey

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia.

  1. Jean Jaques Rousseau

Pendidikan adalah usaha memberi bekal yg tidak ada pada masa kanak-kanak tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa.

  1. J. Gielen and S. Strasser

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasamani dan rokhaninya ke arah kedewasaan.

  1. John S. Brubacher

Pendidikan adalah proses di mana potensi, kemampuan, dan kapasitas yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan yang baik dengan alat disusun sedemikian rupa dan digunakan manusia untuk menolong orang lain atau diri sendiri dalam  mencapai tujuan yang ditetapkan.

  1. GT. Page, JB. Thomas, & AR. Marshall

Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan.

  1. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup.

  1. Driyarkara

Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda.

  1. Paulo Freire

Pendidikan adalah usaha penyadaran manusia.

  1. Redja Mudyahardjo

makna pendidikan bisa dibagi 3: luas, sempit, dan luas terbatas.

1.Makna Luas,

pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan hidup dan sepanjang hidup.

2.Makna Sempit,

pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah tehadap anak.

3.Makna Luas Terbatas,

pendidikanadalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

  1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan, yg diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

2.2  Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat

Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi lebih tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia perlu terus menerus menyesuaikan diri supaya dapat tetap hidup secara wajar dalam lingkungan masyarakatnya yang selalu berubah.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:

  1. Delker (1974) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik. Proses belajar tersebut mungkin tidak didasari oleh seseorang atau kelompok bahwa ia atau mereka telah atau sedang terlibat di dalamnya. Kegiatan belajar sepanjang hayat terwujud apabila terdapat dorongan pada diri seseorang atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kepuasan, serta apabila ada kesadaran dan semangat untuk belajar selama hayat masih di kandung badan.
  2. Gestrelius (1977) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar berkelanjutan. Ke dalam pendidikaan ini termasuk pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan saling belajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung terjadinya proses belajar.Di sisilain dari pendidikan sepanjang hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat  meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.Adapun hal-hal yang menyebabkan dan memungkinkan hal-hal yang demikian itu adalah :
  3. Majunya ilmu dan teknologi
  4. Produk-produk teknologi yang perlu dipelajari karena terkait dengan alat-alat kerja
  5. Bagi mereka yang menggunakan alat kerja berbasis teknologi
  6. Perubahan sosial sebagai dampak majunya ilmu dan teknologi [1]

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-tuntutan manusia yang semakin meningkat. Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus-menerus. Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan budaya untuk menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu mengubah tantangan menjadi peluang.

2.3  Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

Adapun tujuan pendidikan sepanjang hayat ialah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, secara potensial keseluruhan potensi manusia diisi sesuai kebutuhannya agar dapat berkembang secara wajar.
  2. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hidup.
  3. Menciptakan belajar untuk hidup ( Learning to be) dan membentuk masyarakat belajar (Learning society)
  4. Sebagai pembelajaran mandiri (Self Learning) yaitu menyesuaikan diri dengan perubahan positif yang terus menerus dan berkembang dalam sepanjang kehidupan manusia dan masyarakat serta menyiapkan diri guna mencapai kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
  5. Membangun seseorang untuk meningkatkan produktifitas individu, organisasi, tempat kerja, dan negara.
  6. Mampu mengembangkan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

2.4 Peran Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.

Peranan pendidikan sepanjang hayat sangatlah mempengaruhi didalam kehidupan ini, dimulai dari yang terkecil maupun yang terbesar pengaruhnya. Pengaruh pendidikan sepanjang hidup tidak hanya dibidang pendidikan akan tetapi di segala bidang. Karena demikian pendidikan sepanjang hayat sangat penting dan akan terbawa selama perjalanan kehidupan.

Peranan pendidikan sepanjang hayat :

  1. Pendidikan sepanjang hayat atau life long education memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya, sebab pada dasarnya semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak sama, khususnya untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill). Dengan potensi, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tersebut kemudian dikembangkan seiring berjalannya kehidupan. Dan dengan potensi tersebut dapat mendorong manusia untuk lebih bekerja keras dalam menjalani hidup, dengan pengetahuan tersebut manusia tidak mudah dibohongi dengan mudah, dengan ketrampilan tersebut manusia dapat membuat hal yang baru dan berguna.
  2. Melalui pendidikan sepanjang hayat, merupakan cara paling efektif untuk keluar dari suatu lingkaran kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan sepanjang hayat memungkinkan seseorang untuk :
  3. Meningkatkan produktifitas yang dimilikinya sehingga mampu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki.
  4. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber daya yang dimilikinya untuk pengembangan dirinya sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya.
  5. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan karena pendidikan yang telah diajarkan kepada kita semasa muda.
  6. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat, sehingga pendidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
  7. Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan masih banyaknya para orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, banyak anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian pendidikan sepanjang hayat merupakan solusi dari masalah orang tua karena mengubah pandangan mereka yang semula bersikap acuh tak acuh kepada pendidikan menjadi berpikiran positif yaitu dengan pendidikan mampu mengubah sikap, lebih terampil dan lebih berguna bagi keluarga.
  8. Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya seperti apa yang terjadi di negara maju. Maka dari itu pendidikan sepanjang hayat memberikan pengetahuan yang belum dimiliki maupun yang belum diketahui.
  9. Perkembangan IPTEK sangat pesat mempunyai dampak dan pengaruh besar terhadap berbagai konsep, teknik dan metode pendidikan. Disamping itu, perkembangan tersebut juga makin luas, dalam dan kompleks, yang menyebabkan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi diajarkan seluruhnya kepada anak didik di sekolah.Oleh karena itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang ialah mengajarkan bagaimana cara belajar, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus sepanjang hidupnya, memberikan skill kepada anak didik secara efektif agar dia mampu beradaptasi dalam masyarakat yang cenderung berubah secara cepat. Berkenaan dengan itulah, perlu diciptakan suatu kondisi yang merupakan aplikasi asas pendidikan seumur hidup atau lifelong education.

2.5. Wadah Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat berwadahkan di semua lembaga pendidikan, sumber-sumber informasi, sesuai dengan kepentingan perseorangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, lembaga dari pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu meliputi :

  1. Pendidikan Persekolahan
  2. Pendidikan Luar Sekolah
  3. Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak atau elektronik ataupun sajian dalam internet.

Berikut contoh penerapannya

Contoh 1

Seorang dosen yang telah memiliki gelar sarjana telah memtuskan untuk bersekolah lagi agar setidaknya ia akan mendapatkan salah satu gelar strata dua atau yang lazim disebut S2. Gelar S2 yang akan diambilnya adalah Magister Pendidikan yang biasanya disingkat M.Pd. beberapa temannya telah terlebih dahulu memperoleh gelar M.A. atau Master of Arts, ada pula yang menyandang gelar M.Sc. singkatan dari Master of Science bahkan ada pula yang telah bergelar Doktor. Keadaan ini yang menyebabkan ia terdorong untuk meningkatkan diri agar secara formal, resmi tidak ketinggalan dari teman-temannya. Tempat ia meneruskan belajar tentu saja di suatu perguruan tinggi, dengan demikian untuk kasus dosen yang menjadi tokoh dalam uraian ini ia meneruskan belajar di perguruan tinggi.

Contoh 2

Seorang buruh pabrik tekstil mengikuti latihan untuk dapat menangani alat baru yang belum lama ini dibeli oleh pabrik itu. Tanpa latihan tersebut ia tidak lagi dapat bekerja di pabrik itu, karena alat lama seluruhnya telah diganti dengan alat baru yang lebih mampu menghasilkan tekstil yang mutunya lebih bagus dalam waktu yang lebih cepat. Pada kasus ini tempat tokoh belajar dalam uraian diatas adalah lembaga pendidikan yang apabila kita terapkan pada peristilahan dari UU No. 2 Th. 1989 atau UU Sisdiknas 2003 disebut sebagai pendidikan luar

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang

Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan

DAFTAR PUSTAKA

http://dyahmayarikawati.blogspot.co.id/2013/12/makalah-pendidikan-sepanjanghayat.html

http://richadnugroho.blogspot.co.id/2014/08/konsep-pendidikan-sepanjang-hayat.html

PENGANTAR PENDIDIKAN

http://roebyarto.multiply.com/journal/item/91?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Empat Pilar Pendidikan Menurut UNESCO

http://dayanmaulana.blogspot.com/2010/06/empat-pilar-pendidikan-menurut-unesco.html

About Giri Wahyu Pambudi

Giri Wahyu Pambudi - Seorang Pemuda Desa yang berkeinginan ikut membangun Indonesia dengan Sedikit Ilmu yang dimiliki SMK N 2 Wonogiri lulus 2015 UNIV Negeri Yogyakarta lulus 2019 2019 - Sekarang Bekerja di SMK Gajah Mungkur 1 Wuryantoro, Wonogiri

Check Also

Materi Sosial Budaya Dasar Peradaban Manusia

Pengertian Manusia Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku …

Tinggalkan Balasan