Sejarah Malioboro – Malioboro, Siapa yang tak mengenalnya? sebuah kawasan yang menjadi jantung kota sekaligus salah satu simbol keberadaan kota Yogyakarta dan bagi orang luar daerah merasa belum ke Jogjakarta jika tak menginjakkan kaki di kawasan Malioboro. Tapi dibalik itu ada sejarah panjang yang tersimpan bagaimana saat ini jalan tersebut bisa disebut Malioboro
Diawali akan keberadaan Keraton Jogjakarta yang berdiri sekitar abad 18 Jalan Malioboro saat itu masih merupakan Jalan tanah tanpa nama, jalan itu dibuat untuk menghubungkan Keraton Yogyakarta dan Tugu golong gilig yang membentuk garis imajiner lurus dengan Gunung Merapi, kanan-kirinya pun masih berupa sawah dan sebagian berupa perkampungan
hingga pada tahun 1912 Kerajaan Inggris di bawah pimpinan Sir Stamford Raffles menyerang Kesultanan Yogyakarta yang saat itu dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono ke-2. demi menggungah semangat pasukan Inggris melawan pasukan Yogyakarta waktu itu Raffles menanamkan semangat perjuangan seorang pahlawan Kerajaan Inggris yang bernama John Churchill yang bergelar duke of malborough, duke of malborough merupakan Panglima Kerajaan Inggris yang mengalahkan pasukan Kerajaan Spanyol dan Prancis dalam puluhan pertempuran. keberanian dan kegemilangan kemenangan duke of malborough itulah yang dipompakan kepada pasukan Inggris di Yogyakarta. sejak itulah masyarakat Jogjakarta tidak asing dengan nama Malborough.
seringnya pasukan Marborough melewati jalan tidak bernama menuju pusat kota yakni gedung residen dan benteng yang sekarang menjadi istana Gedung Agung dan benteng Vredeburg membuat masyarakat Yogyakarta lantas menamai jalan tersebut dengan nama Malioboro (Malioborough)
Penamaan secara sepontan itu berlangsung terus Hingga Belanda kembali menguasai Yogyakarta melalui Perjanjian London tahun 1824 dan berlanjut pasca Indonesia merdeka, sebutan itu pun bertahan hingga kini meski tak semua orang tahu tentang asal muasal nama kawasan ini dinamai Malioboro
Source : malioboro.tv