Assalamu’alaikum Wr Wb Pengunjung setia Cronyoz.NET,- Barhubung kemarin saya bener bener pusing ingin belajar tentang Lab View dan ternyata pengguna Lab View di Indonesia Masih sedikit jadi susah untuk cari turorial tutorialnya, dan entah dari mana saya mendapatkan Sebuah Website yang ternyata belum terindex Oleh Google, jadi kali ini saya hanya bermaksut untuk sekedar berbagi kepada pengunjung Setia Cronyoz.NET yang Ingin Belajar Labview tentang Materi Materi yang saya dapat dari Blog tersebut, Sebelumnya mohon maaf karena isi postingan saya kali ini MURNI hasil dari COPAS dari blog yang sangat membantu saya kala itu, yaitu Blog 5 Menit Belajar LabView, Postingan saya kali ini adalah lajutan dari postingan saya sebelumnya yaitu Belajar LabView : Membuat Alat Pemantau Kecepatan, langsung saja silahkan disimak.
Di halaman ini, akan disajikan cara pembacaan kecepatan angin menggunakan Arduino, dengan 2 buah sensor, yang pertama adalah motor DC dan yang kedua adalah optointerrupter. Oya, untuk software Arduino, silahkan mendownload di alamat ini: http://www.arduino.cc/en/Main/Software
Cara pembacaan Kecepatan Angin dengan motor DC dan Arduino
Berikut langkah-langkah pembuatannya:
Pasang Arduino Nano pada Breadboard.
Tempatkan kabel merah motor DC ke kaki A0 dan kabel hitam motor DC ke kaki GND Arduino Nano, seperti gambar berikut:
Buka software Arduino IDE, dan ketik program berikut ini:
void setup() {
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
int baca=analogRead(0);
Serial.println(baca);
delay(100);
}
Tekan tombol bergambar kaca pembesar di ujung kanan atas, untuk membuka Serial Monitor. Serial Monitor ini akan menampilkan data tegangan motor DC.
Putar baling-baling alat, baik putar kanan maupun putar kiri. Perhatikan ada 3 hal penting yang bisa di catat di sini:
Ketika baling-baling diputar ke kiri, maka ada perubahan nilai yang membesar ketika baling-baling diputar semakin cepat. Namun perubahan tersebut tidak terjadi ketika baling-baling diputar ke kanan, alias nilainya tetap 0. Untuk membuat terjadi perubahan nilai ketika diputar ke kanan, maka tukar penempatan kabel, yaitu hubungkan kabel merah motor DC dengan GND Arduino Nano dan kabel hitam motor DC dengan kaki A0 Arduino.
ADC yang dimiliki Arduino Nano memiliki resolusi 10 bit, yaitu dengan nilai jangkauan antara 0 – 1023 untuk tegangan 0 – 5V. Maka untuk mengetahui nilai tegangan yang ditimbulkan oleh motor DC dapat dihitung dari nilai yang ditampilkan di Serial Monitor dikalikan dengan 5/1023 dengan satuan V. Contoh nilai yang ditampilkan adalah 23. Maka nilai tegangannya adalah 23 x 5/1023 = 0,11 V.
Motor DC di sini memiliki banyak fungsi. Pertama sebagai struktur untuk poros putar baling-baling. Kedua sebagai sensor pembaca kecepatan putar baling-baling. Ketiga sebagai sensor penanda arah putar (lihat keterangan no 1 di atas). Keempat, jika Anda merasa panas, berikan tegangan pada motor DC tersebut, maka hopla … Anda telah membuat Kipas Angin.
Berikut video alat pembaca kecepatan angin dengan motor DC:
2. Cara pembacaan Kecepatan Angin dengan Optointerrupter dan Arduino
Berikut langkah-langkah pembuatannya:
Buat celah pada tepi piringan motor seperti gambar berikut:
Buat rangkaian Optointerrupter seperti gambar berikut:
Pasang Optointerrupter seperti gambar berikut:
Tempatkan kaki +5V rangkaian Optointerrupter ke 5V Arduino, kaki GND ke GND Arduino dan kaki Output ke kaki D2 Arduino.
Lakukan pengetesan sensor optointerrupter dengan memprogram Arduino untuk membaca kondisi piringan, yaitu ketika menemui celah di tepi piringan seharusnya bernilai 0, selain itu seharusnya bernilai 1. Berikut program pembacaan kondisi piringan.
void setup() {
pinMode(2,INPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
Serial.println(digitalRead(2));
delay(100);
}
Berikut video
Setelah pengetesan berhasil dilakukan, maka langkah berikutnya adalah memprogram Arduino untuk membaca kecepatan putaran dengan motor dc dan sensor optointerrupter. Dengan menggunakan program pembacaan jumlah putaran yang ada di internet (lihat sumber:http://elimelecsarduinoprojects.blogspot.com/2013/06/measure-rpms-arduino.html), maka berikut ini program pembacaan kecepatan putaran tersebut:
volatile int rpmcount = 0;
int rpm = 0;
unsigned long lastmillis = 0;
void setup(){
Serial.begin(9600);
attachInterrupt(0, rpm_fan, FALLING);
}
void loop(){
if (millis() - lastmillis == 1000){
detachInterrupt(0);
Serial.print(analogRead(0));
Serial.print(',');
Serial.println(rpmcount);
rpmcount = 0;
lastmillis = millis();
attachInterrupt(0, rpm_fan, FALLING);}
}
void rpm_fan(){
rpmcount++;
}
Sampai di sini topik mengenai penggunaan Arduino. Tak terasa 50 (baca 5 dan 0) menit telah berlalu, Topik berikutnya akan membahas mengenai penggunaan LabVIEW. Selamat mengikuti.
Judulnya Belajar LabView : Pembacaan Sensor dengan Arduino
tapi kok gk ada pembahasan tentang program labView nya?
ada disini mbak https://www.cronyos.com/belajar-labview-pembuatan-tampilan-grafik-labview/