Jika kita mendatangi daerah pedesaan saat ini, maka kita akan banyak menjumpai mobil hasil kreativitas masyarakat pedesaan yang biasa disebut grandong. grandong adalah kendaraan bermotor rakitan yang memadukan teknologi sederhana dan barang bekas untuk menghasilkan kendaraan yang digerakkan oleh mesin diesel. Grandong biasanya digunakan untuk mengangkut hasil pertanian, mengangkut pasir, penggilingan padi kering dan sebagainya. meskipun terbukti sukses untuk membantu mobilitas warga pedesaan naum sebenarnya kendaraan ini illegal karena tidak didaftarkan dan tidak membayar pajak.
Mungkin ada dari teman-teman yang berpikir Ah biarin aja gak perlu di daftarin atau gakk perlu dipajakin, toh ini membantu masyarakat desa, Iya benar, tapi masalahnya keberadaan Grandong ini juga mengancam produktivitas penggilingan padi rumahan dan usaha angkutan truk, Grandong juga tidak memiliki izin kelayakan operasi di Jalan Raya dan sering menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hal inilah yang membuat pemerintah sejak tahun 2010 lalu terus berkeinginan untuk menghadirkan mobil pedesaan di Indonesia agar regulasinya lebih jelas dan masyarakat pedesaan juga dapat meningkatkan produktivitasnya.
Untuk mewujutkan Mobil Pedesaan Kementrian Perindustrian dan Institut Otomotif Indonesia telah membuka kontes desain mobil pedesaan yang terbuka untuk umum dan kalangan mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Kontes ini digelar mulai dari 5 Desember 2016 hingga 16 Februari 2017. Pengumuman pemenang akan diumukan pada tanggal 5 Maret 2017 dan diharapkan konsep mobil sudah dapat dipamerkan pada tanggal 17 Agustus 2017 mendatang.
Panitia menerapkan beberapa kriteria menarik dalam perlombaan ini misalnya saja Desain Mobil pedesaan harus mempunyai ciri tersendiri yang tidak bersinggungan dengan mobil yang sudah banyak beredar di Indonesia saat ini, Mesin yang digunakan tidak lebih dari 1000 cc berbahan bakar diesel dan bisa menggunakan Bio Diesel, Harga yang murah kurang lebih 60 juta “On The Road” .
Dalam sejarah mobil nasional Indonesia konsep dasarnya adalah membuat mobil yang terjangkau dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak seperti yang kita ketahui Indonesia telah banyak berupaya untuk melahirkan mobil nasional seperti misalkan saja Maleo, Timor, Texmaco Macan, maupun eSeMka. dan seperti yang kita ketahui bersama semuanya berlalu begitu saja tanpa kejelasan, beberapa penyebabnya antara lain adanya krisis moneter dan regulasi yang tak kunjung selesai. Bahkan eSeMKa yang disebut-sebut akan masuk produksi pada akhir tahun 2016 dan ditargetkan bakal berproduksi sebanyak 30.000 unit pertahun pun hingga saat ini masih belum ada kejelasan lebih lanjut.
Kesimpang siuran inilah yang ditakutkan juga akan muncul pada proses mobil pedesaan. belum lagi permasalahan klasik tentang siapa yang akan menjadi produsen, apakah akan dikerjakan sepenuhnya oleh bangsa atau kah akan menggandeng pabrikan yang sudah mempunyai nama besar di bidang otomotif?
Menurut menteri perindustrian untuk saat ini produksi mesin masih akan dipegang oleh perusahaan otomotif asing sementara sisanya akan dikerjakan secara lokal dengan material yang juga lokal Indonesia tanpa campur tangan asing. apapun itu kami mengharapkan proses kelahiran mobil pedesaan bisa berjalan lancar karena bukan tidak mungkin dari mobil pedesaan inilah nantinya akan lahir mobil nasional yang benar-benar nasional dan tidak kalah bersaing dengan mobil buatan negara lain. silakan sampaikan pendapat teman-teman mengenai mobil pedesaan di kolom komentar karena kami juga ingin mendengarkan pendapat kalian.