Assalamu’alaikum sahabat otomotif, kali ini kita akan belajar tentang kode kode yang biasa kita jumpai pada kemasan oli, kode kode itu adalah kode SAE seperti SAE 10W-30 15W-50, kode JASO seperti JASO MA JASO MB dan kode API seperti API-SJ API-CH API-SN dan sebagainya. baiknya tanpa berlama lama mari kita pelalajarisatu persatu
Arti Kode SAE pada OLI
SAE sendiri sebenarnya adalah kependekan dari Society of Automotive Engineering, sebuah organisasi otomotif internasional yang dipercaya untuk mengeluarkan standart terhadap viskositas oli, apa itu viskositas?? viskositas adalah ukuran kekentalan dari suatu zat cair atau dalam hal ini adalah kekentalan oli. Nah seperti pada kasus ini terdapat tulisan SAE 140 seperti gambar berikut
berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan sebesar SAE 140, semakin besar nilai SAEnya maka semakin tinggi tingkat kekentalan / viskositasnya, nah oli diatas termasuk oli “Single Grade” karena hanya memiliki satu nilai SAE, Jika oli memiliki rentang viskositas seperti SAE 20W-50 seperti gambar dibawah ini, maka oli tersebut termasuk “Oli Multigrade” atau yang berarti viskositas oli tersebut dapat berubah – ubah
Berubah ubah?? yaps, Olinya kadang bisa menjadi mengencer dan kadang bisa mengental, SAEnya bsa berubah dari SAE 20 sampai SAE 50, tergantung kondisi panas yang diterima oli tersebut. Pertanyaanya adalah kapan oli itu menjadi SAE 20 dan kapan menjadi SAE 50 ?? Nah, Arti kode “W” pada kode SAE 20W-50 itu sendiri berarti “Winter” / musim dingin, yang berarti saat suhu dingin (-20 drjt celcius) oli tersebut menjadi SAE 20 dan ketika suhu panas (100 drjt celcius) menjadi SAE 50. Mengapa demikian?? Kenapa SAEnya perlu diubah ubah?? perlu diketahui bahwa angka di belakang SAE yang menunjukan viskositas oli / kekentalan adalah nilai yang viskositas yang diukur pada suhu 40 derajat celcius, nah sesuai dengan karakteristik alamiah oli jika suhu meningkat maka akan menjadi encer dan ketika suhu dingin akan mengental seperti halnya minyak goreng. yang berarti oli single grade / monograde seperti SAE 50 ketika dingin bisa saja menjadi SAE 100 dan ketika panas bisa saja menjadi SAE 10 atau bahkan SAE 0, tergantung dari kualitas oli, hal tersebut perlu dihindari, jika saat dingin oli mengental maka oli akan sulit dipompa dan oli sulit masuk ke celah celah komponen yang perlu dilumasi, dan ketika panas oli terlalu encer maka lapisan oli (oil film) pada komponen akan mudah pecah saat menerima gesekan yang berarti pelumasan tidak bekerja dengan baik.
Nah, maka dari itu agar oli masih dapat mengalir pada saat suhu rendah / dingin maka SAE perlu di turunkan dan ketika panas SAE perlu di tinggikan, agar ketika dingin oli masih mudah mengalir dan ketika panas oli tidak berubah menjadi terlalu encer, untuk mempermudah pemahaman bisa dilihat pada ilustrasi gambar berikut
Dari penjelasan diatas dapat difahami bahwa pemahaman tentang oli multigrade yang banyak beredar bahwa “Oli multigrade akan encer ketika dingin dan kental ketika panas” adalah kurang tepat, yang benar adalah “Oli multigrade pada suhu rendah akan memiliki SAE rendah / mengencer dan ketika suhu tinggi akan memiliki SAE tinggi /mengental untuk menjaga kekentalannya tetap stabil meskipun pada temperatur / suhu yang berbeda.
Makanya rata – rata oli mesin adalah oli multigrade, karena suhu pada mesin berubah ubah secara signifikan, dan oli untuk bagian kendaran yang tidak mempunyai perubahan suhu yang signifikan seperti transmisi, diferential / gardan cukup memakai oli single grade saja.
Selain itu, rata rata oli mesin memiliki nilai SAE rendah antara SAE 0 – SAE 50 dan oli untuk roda gigi memiliki SAE tinggi seperti SAE 140, kenapa demikian? karena pada mesin celah antar komponen sangat kecil dan beban pada mesin tidak seberat beban pada transmisi / gardan sehingga dengan SAE antara 0 – 50 lapisan oli yang terbentuk sudah cukup kuat untuk menerima menahan gesekan antar komponen, berbeda pada transimi / gardan, beban yang diterima oleh oli dari persinggungan antar gear/ roda giri sangat besar seingga diperlukan oli yang lebih kental agar lapisan oli yang melapisi komponen tidak mudah pecah saat menerima bebedan berat dari persinggungan antar gear/ roda gigi.
Arti Kode JASO MA MA2 dan MB pada OLI
JASO sendiri adalah kependekan dari Japan Automobile Standard Organization, sebuah organisasi otomotif dari negara jepang yang dipercaya untuk menetapkan klasifikasi peruntukan jenis oli dilihat dari tipe koplingnya.
Kode JASO MA seperti bisa ditemui pada yang gambar diatas adalah kode untuk oli dengan mesin yang menggunakan tipe kopling basah seperti motor bebek / motor sport
Sedangkan kode JASO MB seperti yang bisa ditemui pada gambar diatas adalah kode untuk oli mesin yang menggunakan tipe kopling kering seperti pada motor matic
perbedaan antara keduanya adalah pada zat additive, JASO MA diberi zat additive / senyawa yang berfungsi agar kopling tidak mudah selip meskipun kopling terendam oli
kalau JASO MA2??, jaso MA2 adalah regenererasi /pembaruan dari JASO MA, Oli yang memiliki kode JASO MA2 mempunyai daya lumas dan kemampuan anti slip kopling yang lebih baik dari JASO MA.
Arti Kode API service pada Oli
API adalah kependekan dari American Petroleum Institute, sebuah organinasi otomotif dari negeri paman sam / Amerika yang dipercaya untuk menetapkan kode yang menunjukan kualitas dari suatu pelumas, Kode API biasanya diikuti dengan 2 digit huruf (API Service -**), Contoh API Servive SN, API Servive CH dan sebagainya.
Oli yang terdapat kode yang diawali dengan huruf “S” (API Service S*) seperti API Servive SJ adalah oli yang diperuntukan untuk mesin berbahan bakar bensin ( kode S berarti “Spark-Plug / Busi” ) dan Oli yang terdapat kode yang diawali dengan huruf “C” (API Service C*) seperti API Servive CH adalah oli yang diperuntukan untuk mesin Diesel ( huruf C berarti “Combustion / Commercil” )
Untuk klasifikasinya Oli untuk Mesin Bensin sendiri adalah sebagai berikut:
- SN (Current) : Untuk mesin generasi saat ini atau sebelumnya
- SL (Current) :Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
- SJ (Current) : Untuk mesin generasi 2001 atau sebelumnya
- SH (Obsolete): Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
- SG (Obselete): Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
- SF (Obsolete): Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya
Itulah tadi ulasan tentang arti kode – kode pada kemasan Oli semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum :tkp